Adaptasi
perencanaan dan evaluasi penyuluhan pertanian dalam kondisi new normal wabah
covid-19
Indonesia kini tengah berada dalam kondisi
sulit. Terdapat banyak perubahan yang terlihat dalam berbagai sektor kehidupan
akibat adanya pandemi covid-19. Hal itu menjadikan manusia harus mampu
beradaptasi ditengah wabah yang sedang melanda. Berbagai upaya pun kemudian
dilakukan untuk menghadapi kondisi ini. Beberapa upaya itu diantaranya adalah
melakukan pembatasan sosial dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Mengapa dikatakan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat? Hal itu bukan
berarti manusia hidup “sembarangan” sebelum terjadinya pandemi covid-19.
Melainkan manusia menjadi semakin sadar dan peduli terhadap kebersihan dan
kesehatan, bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga terhadap orang-orang yang
berada di sekitar tempat tinggalnya. Kesadaran yang muncul dalam diri
masing-masing individu inilah yang nantinya diperkirakan akan menjadi cikal
bakal perubahan gaya hidup yang sering disebut dengan “New Normal”. kondisi new normal yaitu kondisi
ketika pertumbuhan atau penyebaran virus setiap harinya stabil di angka yang
sama, namun kita tidak bisa kembali ke normal sehingga diterapkanlah new
normal ini. Katakan jika new normal yang mungkin
bagi pekerja ialah pendapatan berkurang. Covid-19 menyadarkan kita bahwa kita
(manusia) bukan yang terpenting di alam, tetapi yang berbeda. New
normal sektor pertanian ke depan diharap meskipun sudah menggunakan
teknologi canggih, tetap tidak melupakan keseimbangan alam dan mengesampingkan
tradisi. Karena tradisi menghidupi sekitar. Kebijakan paling ideal adalah
kolaborasi budaya, agama, dan negara.
Orang-orang tetap menjalankan aktivitas
seperti biasa namun dengan menerapkan protokol kesehatan. Kebiasaan-kebiasaan
hidup sehat selama masa pandemi covid-19 seperti sering mencuci tangan, memakai
masker, mengkonsumsi makanan sehat, berolahraga, dan lain sebagainya akan
menjadi suatu hal yang lazim mereka lakukan dan mungkin akan sulit dilepaskan
di masa yang akan datang pasca pandemi covid 19. Hal ini kemudian juga memberi
pengaruh terhadap sektor pertanian Indonesia. salah satu sektor yang hampir
tidak terhambat perjalanannya selama pandemi covid-19 karena memang dibutuhkan
untuk keberlangsungan hidup orang banyak.
Penyebaran virus corona atau Covid-19 di dunia,
termasuk ke Indonesia berdampak ke sejumlah sektor usaha di Tanah Air. Mulai
dari pariwisata hingga perdagangan, begitu juga dengan sektor pertanian. Sektor
pertanian justru menjadi pengaman dalam menghadapi wabah Covid-19.Indonesia
sebagai negara agraris memiliki potensi besar untuk sektor pertanian. Adanya
wabah ini justru pertanian harus makin digenjot karena masyarakat sangat
membutuhkan panganan yang sehat. Adanya musibah wabah virus Covid-19 ini tidak
boleh membuat aktivitas pertanian berhenti. Melalui 3 pilar penyuluhan,
pelatihan dan Pendidikan selalu mengoptimalkan SDM Pertanian untuk menggenjot
produksi dan produktivitas bahkan ekspor. Petani tetap bekerja dan tetap tanam.
Penyuluh Pertanian tetap beraktivitas dalam Gerakan Kostratani melalui sistem
online. Dosen tetap memberikan pengajaran dan pelatihan melalui metode
E-Learning. Poktan dan Gapoktan tetap diberdayakan.
Strategi pertanian di tengah wabah
covid-19 yaitu penyuluh pertanian makin optimal dalam kondisi ini. Karena,
dalam menyampaikan penyuluhan tidak hanya materi penyuluhan saja yang diberikan
namun disampaikan juga informasi-informasi penting tentang penyebaran virus
covid-19 termasuk bagaimana pencegahannya dan apa saja yang harus dilakukan
apabila sudah ada suspect penularan virus. Penyuluh pertanian harus masif
menyampaikan informasi bagaimana mencegah penularan Virus Covid-19 ini. Perlu
diketahui bahwa mengonsumsi panganan yang sehat, sangat membantu mencegah
tertular virus. Dengan mengonsumsi pangan sehat, sayur dan buat maka stamina
tubuh akan kuat dan imunitas tubuh juga akan terjaga. Peran penyuluhan
pertanian di saat pandemi Covid-19 sangatlah penting. Para penyuluh pertanian
diminta selalu aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di
lahan masing-masing panen dan prosesnya berjalan dengan baik, untuk
menghasilkan pangan bagi 167 juta penduduk Indonesia dan ini jangan sampai ada
pangan yang tertahan. Penyuluh pertanian harus proaktif memastikan
berjalannya proses pertanian, baik dari hulu sampai hilir untuk menjaga
ketersediaan pangan. mulai dari olah tanah, olah tanam hingga panen. Tentunya
dengan peran Kostratani. Dan ingat selalu perhatikan protokol kesehatan di
lapangan agar tidak terjadi penyebaran Covid-19.
Ini menjadi tantangan untuk masyarakat Indonesia khususnya
kepada para petani, penyuluh, dosen untuk menggerakan dan tingkatkan produksi
panganan sehat, penggunaan pupuk yang berimbang. Teknik budidaya yang baik,
penggunaan teknologi alsintan yang baik akan menghasilkan produksi yang baik.
Dengan langkah tersebut kita juga akan membantu menyelamatkan bangsa dari
penyebaran virus Covid-19. Tidak hanya itu, di tengah wabah Covid-19 ini justru
menjadi peluang bagi pelaku sektor pertanian, khususnya para petani. Peluang
ini yang perlu dimanfaatkan para petani untuk meningkatkan kesejahteraannya. Petani
harus bisa memanfaatkan peluang pertanian ditengah pandemi Covid-19 ini, terutama
para petani milenial. Karena Ini peluang buat petani kita untuk meningkatkan
produksinya dan olahannya terutama dalam 11 komoditas pangan seperti padi,
jagung, kedelai, daging sapi, daging ayam, telur, bawang merah, cabai merah,
dan sebagainya. Masyarakat akan lebih banyak konsumsi produk lokal dan tentunya
yang sehat.
Pertanian tidak berhenti, tanam terus berjalan, pangan
harus selalu tersedia. Perpendek rantai pasok dan tingkatkan nilai tambah
melalui kegiatan panen dan pasca panen yang memadai, manfaatkan E-marketing.
Sementara itu, ditengah pandemi covid-19 ini harga pangan menjadi variatif.
Masyarakat harus pintar-pintar mengantisipasi konsumsi panganan sehat dalam
kondisi ini. untuk menghindari
adanya krisis pangan, semua harus bekerja lebih keras, lebih terpadu, dan lebih
gotong royong agar pangan rakyat bisa terjamin. Krisis pangan tidak boleh
terjadi di Indonesia, kita harus hadapi dengan kerja keras, dengan semangat
pantang menyerah. Oleh karena itu harus siapkan strategi untuk menghadapi
tantangan tersebut yaitu dengan dua langkah konkret, penanaman yang lebih cepat
dan momentum penyaluran sarana dan prasarana yang tepat. pangan adalah masalah
yang sangat utama dan menentukan hidup matinya suatu bangsa, dimana petani
tetap semangat tanam, olah, dan panen. Hal ini membuktikan pertanian tidak
pernah berhenti di tengah wabah COVID-19, kepada para penyuluh pertanian maupun
swadaya diharapkan untuk tetap bekerja mendampingi para petani
Kementrian pertanian terus berupaya menjaga pasokan
produksi pertanian di tengah pandemi covid-19. Sehingga proses penyuluhan bagi
para petani tetap berlangsung dengan penyesuaian kondisi prosedur pencegahan
corona. Salah satu kegiatan yang tetap berlangsung yakni kaji terap tumpang
sari tanaman padi gogo, jagung, kkedelai tahun 2020. Kegiatan ini berlangsung
pada lahan seluas 4 hektare yang merupakan kerjasama antara petani. Tiga poin
penting tujuan kaji terap untuk tetap berlangsung, yakni sebagai media
diseminasi inovasi teknologi kepada penyuluh dan petani, sebagai media
pembelajaran bagi penyuluh dan petani, dan sebagai kajian bersama suatu inovasi
teknologi spesifik lokasi antara peneliti-penyuluh-petani.Selama covid-19,
mereka memanfaatkan hp,WA, video dan basis internet lainnya untuk instruksi
pelaksanaan kegiatan lapangan. Optimalisasi penggunaan teknologi menjadi
jembatan tetap berlangsungnya komunikasi dan kegiatan dengan meminimalkan
faktor resiko covid-19 dari kegiatan pertemuan yang berkerumun.